- Back to Home »
- OTAKU AND WEEABOO
Posted by : Valencia Angelina
January 22, 2014
PENDAHULUAN
Otaku adalah sebutan bagi orang yang teramat berdedikasi pada kegemarannya,
biasanya identik dengan orang menggemari anime, manga/comic, videogame,
superhero, music, dll. Istilah Otaku dalam versi barat adalah Geek yang juga
dianggap terlalu menggemari gadget, internet, dan seputar hal-hal tersebut.
Sebetulnya ada bermacam jenis otaku tergantung kegemarannya, contoh: Manga
wota, Seiyuu wota, Idol wota, Maid wota, Train wota, Figure wota, Anime wota,
dll.
Di Jepang, Otaku kadang berkonotasi jelek, karena dianggap terlalu
berlebihan menggemari hobinya. Namun demikian tidak semua otaku dianggap jelek.
Banyak juga yang menempatkan kegemarannya hanya sebatas hobi dan berperilaku
normal seperti umumnya orang banyak. Di banyak negara Otaku pun dianggap
terlalu berlebihan / terlalu terobsesi. Tetapi di banyak negara, para Otaku
atau Geek banyak yang biasa-biasa saja karena hanya menempatkan hobi ya hobi,
dalam kehidupan harian di sekolah atau ditempat kerja ya berperilaku seperti
orang umum.
Karena beberapa hal terlalu obsesi itulah Otaku atau Geek di banyak negara
tidak dianggap terlalu aneh. Mimin juga ngaku kalau tergila-gila dengan
hobi. Mimin ngaku kalau mimin adalah otaku. Tapi intinya kalau gak mau
dianggap lebay / terobsesi / freak / nerd / sakit jiwa, kita gak usah terlalu
berlebihan / lebay / terobsesi. normal-normal saja deh sambil menikmati hidup
dan menikmati hobi. Wkwkwkwkwk....
Ada beberapa tipe otaku versi ekstrim, diantaranya: Hikkikomori (otaku
yang tidak bersosialisasi dengan dunia nyata); Nijikon (otaku
yang tidak menyukai pasangan berwujud manusia nyata, dan hanya menyukai manusia
berwujud 2 Dimensi), dan Weeaboo (otaku yang merasa dirinya
adalah ‘living anime character’ dan mesti selalu jejepangan), dan lain-lain.
MENGENAL WEEABOO
WEEABOO sering disamakan dengan WAPANESE yang berarti
“WANT TO BE JAPANESE” atau "JAPANESE WANNABE" atau "orang jepang
jadi-jadian", atau “alay jejepangan”. Weeaboo bisa dianggap otaku
versi ekstrim. Seorang Otaku belum tentu adalah Weaaboo, namun Weaaboo biasanya
adalah Otaku.
Weeaboo adalah orang yang senang mempertontonkan dirinya ‘sangat jepang’,
melebihi orang jepang asli. Mereka sebetulnya orang yang sangat terobsesi
dengan jepang, bertingkah seperti orang jepang dan seolah sedang tinggal di
jepang, bersifat seperi orang jepang, berbicara dengan gaya jepang dg segala
istilah-istilah ajaib terupdate-nya. Padahal mereka sama sekali bukan orang
jepang, bukan warga negara jepang, dan gak tinggal di jepang.
Inspirasi mereka berasal dari anime atau manga. Bagi mereka anime / manga
adalah sumber utama maha kebenaran, ilmu pengetahuan, dan juga bahasa. Dalam
benaknya negara jepang adalah semacam ‘holy land’ di planet ini, dan segala hal
mengenai jepang adalah yang paling ‘Superultrafantasticmegawesome’.
Bagi mereka, semua orang harus beranggapan baik mengenai jepang, termasuk
mengerti dan memahami jepang baik budaya, tradisi dan kebiasaannya. Mereka akan
naik pitam jika kamu berani mencoba menjelek-jelekan jepang.
Fenomena Weeaboo ini sudah banyak terjadi dan tersebar ke seluruh dunia,
termasuk indonesia.
======================================================
KESAMAAN OTAKU & WEEABOO
- Menggemari anime, manga, videogame, internet dan
semacamnya.
- Menyukai koleksi figure, toys,
merchandise, art book, manga, dvd, cd, download-an, atau semacamnya.
- Pada dasarnya mereka orang-orang yang sangat
kreatif, menyukai hal-hal kreatifitas, info-info update, dan berbagai
fanart, terutama yang berhubungan dengan kegemarannya.
- Menggemari gadget atau internet.
- Kadang mereka memilik komunitas dengan minat yang
sama.
- Menyukai event yang berkaitan dengan
kegemarannya, misalnya cosplay, anime convention, dll.
- Menyukai menggunakan profil, username atau
nickname yang unik. Kadang mengunakan sebagian nama karakter favoritnya
atau artis idol-nya, dan berbagai tema anime, foto profil/avatar, status
bb, tanda tangan, background laptop, dan lain-lain.
- Menyukai dan mengerti banyak istilah-istilah
per-otakua-an dalam anime/manga.
- Tidak semua, tetapi kebanyakan mereka menyukai
berfoto dengan pose seperti karakter anime, contoh yang paling sering:
tersenyum dengan jarinya membentuk "V".
==========================================================
PERBEDAAN OTAKU & WEEABOO
1.
Otaku: berperilaku
seperti orang biasa pada umumnya (tapi kadang-kadang masih kelihatan sih bahwa
dia adalah otaku hahaha…)
Weeaboo: bangga
mempertontonkan dirinya sangat ‘jepang’ atau berperilaku seperti ‘living anime
character’ dalam kesehariannya, baik di rumah atau pergaulan.
2.
Otaku: paham bahwa
orang lain mungkin tidak mengerti hobi kegemarannya
Weeaboo: memandang
rendah orang yang tidak mengerti hobi kegemarannya.
3.
Otaku: paham banyak
dan selalu update tentang hobinya.
Weeaboo: lebih
dianggap ‘annoying’ karena terkesan sok tau. Kecintaannya akan Jepang serngkali
meremehkan yang non-Jepang. Misalnya: Barat/Indo/Kpop gak sebagus Jepang.
Ber-api-api menyebut segala hal adalah plagiat jepang.
4.
Otaku: lebih senang
membicarakan kegemarannya lebih senang pada teman yang memiliki minat yang
sama.
Weeaboo: membicarakan
hobi atau kegemarannya pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
5.
Otaku: lebih merupakan
‘Hobby addicted’ bukan ‘japan addicted’. Mereka dapat menyukai film,
videogame, atau musik non-jepang, tidak menjadi masalah berasal dari jepang
atau bukan.
Weeaboo: lebih
merupakan ‘japan addicted’. Mereka berpendapat bahwa Anime dari jepang “is the
best thing ever”, jauh di atas segala media visual lainnya, apalagi jika
dibandingkan dengan animasi atau film kartun dari negara barat atau negara
lainnya.
6.
Otaku: dalam
kesehariannya, masih menggunakan bahasa normal, mereka tidak merasa wajib mesti
bicara dengan bahasa otaku atau jejepangan
Weeaboo: selalu
berbicara dengan bahasa otaku atau jejepangan di segala kesempatan, pada
siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Terkadang dia sendiri tidak mengerti makna
istilah yang dibicarakannya hahaha…
Dalam setiap percakapannya, Weeaboo berusaha menyelipkan kata:
"Kawaii, Sugoi, Kakkoi, Baka, Arigatou, Desu desu desu, dan lain-lain.
Mereka menyebut kucing, dengan sebutan “ neko ”, atau menyebut “ kuma ”
untuk beruang, atau menyebut "Senpai" kepada semua kakak kelas atau
seniornya tanpa kecuali, atau mengucapkan “ itadakimasu! ”sebelum makan, minta
maaf dengan ucapan “Sumimasen” atau “Gomennasai”. Mereka tidak peduli orang
mengerti atau tidak.
Contoh kata-kata Weeabo: " Aduuh, dia kawaii banget yaaa? " ,
" AAA gue baka! baka! baka! " , " Payah ah, wotagei aja gatau
". Kosa kata lainnya kira-kira : bishies anime is so sugoi desu, yaoi yaoi
yaoi desu desu, saying japanese words so sugoi, dsb. Sama menjengkelkannya
dengan trend bicara menggunakan kata “annyeong haseo, gamsahamnida, chingudeul,
saranghae sarangburung saranglabalaba dan sarang-sarang lainnya. Hahaha… Hanya
saja dalam hal ini topiknya jejepangan.
7.
Otaku: terbuka atas
candaan dan kritikan orang. Otaku tidak tersinggung jika hobi kegemaranya atau
karakter favoritnya dijadikan lelucon. Kadang malah mereka sendiri yang membuat
leluconnya.
Weeaboo: sangat
tersinggung jika ada lelucon dan kritik mengenai karakter favoritnya atau artis
idolgrup-nya. Bahkan mereka merasa sangat terhina jika sebuah ‘idolgrup-nya’
disebut girlband, contoh: “beda tauk, idol itu gini gini gini...” padahal kalau
dipikir-pikir, orang jepang mungkin nyebut smash sebagai idol group juga
hahaha…
8.
Otaku: berpendapat
jepang adalah ‘salah satu’ negara yang menghasilkan banyak produk menarik yang
digemarinya.
Weeaboo: berpendapat
Jepang adalah semacam “holy land” yang paling ‘Superultrafantasticmegawesome’ di
planet ini. Weeaboo cenderung dianggap ‘annoying’ bagi banyak orang, karena
kecintaan mereka akan jepang seringkali meremehkan budaya lain, misalnya : anti
animasi amerika, anti Kpop, dll.
Bagi weeaboo, semua itu adalah plagiat, kecuali dari jepang. Kecuali dalam
hal budaya indonesia biasanya mereka bungkam karena takut. Tetapi kadang untuk
meraih dukungan, mereka akan mengatakan: “ aku cinta jepang tapi cinta
indonesia juga kok “. Dalam hal kesukaan musik, mereka hanya suka musik jepang,
Weeaboo cenderung tidak suka musik negeri lain, kecuali bernuansa J-pop atau
J-rock seperti J-rocks.
Weeaboo yang memiliki barang asli jepang akan merasa seperti memiliki benda
pusaka. Mereka cenderung bangga berbelanja di toko yang menjual barang-barang
asli dari Jepang, baik berupa makanan, figure, peralatan rumah, perabotan
dapur, pakaian, dan sebagainya. Mereka juga beranggapan makanan jepang
adalah sejenis makanan level dewa. Selain itu mereka pun sangat terobsesi
makanan ala karakter anime seperti pocky, ramen, sushi, ramen, ocha, takoyaki,
okonomiyaki, atau minumannya Pocari Sweat.
9.
Otaku: bisa saja orang
jepang asli, atau dari negara lain.
Weeaboo: bukan
orang jepang, tidak lahir di jepang, dan bukan warga negara jepang. Weeaboo
yang PERNAH ke Jepang, PERNAH sekolah disitu, PERNAH tinggal disitu, PERNAH
bekerja disitu, akan dikagumi sesama Weaaboo, dan dianggap sebuah
‘pencapaian level dewa’
10.
Otaku bilang: I
like One Piece. One Piece is my favorite anime. This anime is very good,
interresting story, and the character are unique.
Weeaboo bilang: Sasuke is my hubby. Hatsune Miku is my waifu. Sugoi sugoi desu desu
desu, yaoi is so sugoii, etc.
11.
Otaku: tidak
tersinggung disebut otaku, kecuali bernada mengejek.
Weeaboo: Tersinggung
jika disebut weeaboo. Mereka merasa dirinya adalah otaku. Padahal weeaboo
sendiri dianggap menyebalkan oleh otaku.
12.
Otaku: menyukai
username atau nickname bernuansa nama karakter favoritnya. Bisa saja bernuansa
jepang atau bukan.
Weeaboo: menyukai
username atau nickname bernuansa ‘jepang’. Mereka pandai meng-kawaii-nisasi
profile dan nama aslinya supaya lebih ‘jepang’ . Kadang pada profilnya tertulis
lives in tokyo, atau kalau perlu lengkap dengan kanji / hiragana / katakananya;
pengubahan nama ini pun tidak hanya secara parsial namun secara keseluruhan.
Bahkan dalam kesehariannya, mereka lebih senang dipanggil nama jepangnya
daripada nama asli pemberian orangtuanya.
Nah,, jadi ada ga
teman kalian yang begini? Kalau ada, jangan dijauhin.. Saran gue sih yaah
temenin aja, meski dia agak alay jejepangan (?), toh sama –sama suka Jepang kok
:D